Rabu, 02 Desember 2009

INOVASI MENYAMBUT "SURABAYA BERBUNGA 2010"


A. INOVASI YANG DIPERTAHANKAN DAN TERUS DIKEMBANGKAN

B. INOVASI BARU ADALAH :
        1. BUDIDAYA DAN PEPMBIBITAN MELATI
            DAN EUPHORBIA
        2. BUDIDAYA BUAH NAGA
        3. RECYCLE AIR WUDLU DI MUSHOLLA "DARUL ABROR" ERTENAM
        4. DAN INOVASI LAIN, AKAN DISUGUHKAN
            KE DEWAN JURI
            (GO TO THE WINNER 2010) 

KAMPOENG MELATI, MASKED BAU LPA BENOWO, TAMPIL DI LAYAR AREKTV

To Be Best Of The Best


Warga Nonton Layar Lebar

Acara " Profile RT06/RW08, Bunga Melati Filter LPA Benowo"  

Tua, muda berkumpul sambil berdo'a agar menjadi Best Of The Best 2009"

CHANNEL 48 UHF
ACARA : DIMENSI
PUKUL : 18:00 S/D 18:30 WIB


NARATOR :
             BERBEKAL SEMANGAT MEMBUAT "GREEN&CLEAN" KAMPOENG RT06/RW08, DENGAN BELAJAR KARAKTER YANG MENDALAM TERHADAP SEMERBAK BUNGA MELATI, MAKA BAU SAMPAH YANG MENYENGAT KADANGKALA MENGHAMPIRI KAMPOENG, MAKA SEMUA WARGA SECARA SENANG HATI MEMBUDIDAYAKAN BUNGA MELATI.
             KESABARAN DAN KETEKUNANNYA WARGA, DIDENGAR OLEH PRODUSER ACARA DIMENSI, AREK TV......TV..NE AREK SUROBOYO..... SEMAKIN MONCER, MAKA TELAH DILAKUKAN PENGAMBILAN GAMBAR PADA HARI SABTU TGL 28 NOPEMBER 2009. BANYAK WARGA YANG NYELETUK GENIT, INILAH HIKMAH DAN BAROKAH, KOMPETISI SURABAYA BERBUNGA, MEMBAWANYA MENJADI SELEBRITY ASAL SUROBOYO, OH IYA DEKAT SAMPAH TERNYATA BANYAK SELEBRITINYA. SEMOGA KERINGAT MEREKA MEMBAWANYA MENJADI BEST OF THE BEST DENGAN SEGALA INOVASINYA AMIIN 3X.

Kamis, 19 November 2009

Karang Taruna dan Kader Tunas Hijau Surabaya, Semakin Bergairah,





        Karang Taruna tak mau ketinggalan ikut kerjabakti mengecat bermisasi, setelah belajar untuk persiapan sekolah besok mereka tak mau ketinggalan ikut turun tangan, oh iya juri 100 Besar kan akan segera hadir. Rio beerani berkeringat untuk mendukung RT06 menjadi juara.
        RT06 juga mempunyai kader kecil yang sudah didaulat sebagai finalis kader lingkungan tahun 2009, Kiki akan belajar giat untuk menjadi juara berikutnya dan mengaplikasikan ilmu yang didapat dari  kegiatan TUNAS HIJAU, tentunya mensupport teman-temannya menjadi kader lingkungan yang handal.  

Senin, 26 Oktober 2009

TAMAN BACA "CERIA", SARANA MENIMBA ILMU BERTANAM

 Jauh hari sebelum gendrang kompetisi Green and Clean Surabaya Berbunga 2009, anak-anak karang Taruna RT06 sudah memiliki taman baca yang merupakan gerbang menuju warga yang smart dan berpikiran mendunia. Melalui celah sederhana di taman baca "CERIA" atau cantik, elok, rindang, Indah dan Asri anak-anak usia dini, remaja hingg dewasa memanfaatkan taman baca untuk menimba ilmu.
       Kedepan, Karang Taruna RT 06 akan mengajukan ke PEMKOT agar koleksi bukunya diberi bantuan agar dapat balance dengan jumlah penduduk di Pondok Benowo Indah. Kedepan juga akan mengajukan bantuan fasilitas WIFI ZONE ke Pak Menteri Muhammad Nuh, beliau sebagai perintis melek internet dan saat ini mengemban menteri Pendidikan Nasional di kabinet Indonesia Bersatu Jilid-II.
       Bu mantik, kader lingkungan, pengurus RT dan PKK, anak dan remaja berbondong-bondong meminjam buku cara berteknologi cocok tanam yang benar sehingga target pemenangan Green and Clean Surabaya 2009 diraiohnya. Berkat Taman Baca ini saat ini hasil pupuk komposter melimpah untuk memupuk tanaman, hasil hasta karya menjadi jawara di wilayahnya, bahkan secara mengejutkan di penghelatan Green and Clean tingkat RW menumbangkan dua jawara sekaligus yaitu RT05/RW06 runner up green and clean 2008 sekodya dan RT01/RW08 juara Green and Clean Surabaya Barat.

Rabu, 21 Oktober 2009

Sosialisasi, menuju Juara Kompetesi Surabaya Berbunga 2009

Semua warga, tua muda serta anak-anak berkumpul di gang yang hijau, kompetesi saat ini melibatkan RW dan pak Lurah agar lebih aktif, sehingga untuk urusan presentasi menghadapi dewan juri mereka yang menyiapkannya. Oleh sebab itu menyiapkan proposalnya dan terus melakukan sosialisasi agar mendapatkan hasil sbb. :
1. Meningkatkan cinta pada tanaman berbunga.
2. Meningkatkan hasil komposter.
3. Menjaga proses pemeliharaan tanaman.
4. Menjaga lingkungan yang bersih, hijau dan berbunga.
 Pak RT dan wakilnya membantu penuh team pemenagan RT06/RW08, mengenai cara membuat komposter yang benar sehingga hasilnya sempurna dan melimpah. Setelah komposter menghasilkan dimanfaatkan untuk memupuk tanaman agar tetap segar berseri.
       Dalam sosialisasi ini semua warga mendengarkan secara seksama cara menciptakan suatu tatanan RT yang mencintai bunga dan menjadikannya sebagai culture of their life. Karang Taruna, beserta lapisan masyarakat lainnya bahu-membahu agar budaya menciptakan Surabaya sebagai kota berbunga tumbuh dari lubuk hati setiap warga, tidak ada keterpaksaan sehingga lingkungan CERIA (cantik, Elok, Rindang, Indah dan Asri )  tercipta selamanya atau merupakan bagian dari hidup warga.

Panen Raya 15 pailkura hasil inovasi RT06/RW08 PBI Surabaya

       Panen raya sampah dilakukan oleh anak-anak beserta Bapak-Bapaknya, kesadaran mengolah sampah mulai tertanam sejak usia dini. PAILKURA, hasil kreasi sendiri ketua team dan pak RT, mempunyai proses pengolahan sampah yang lebih cepat dari takakura, inovasi yang diciptakan terletak pada bagian "temperature blocking" yang telah dibuat lebih solid sehingga temperatur bagian dalam dari pailkura lebih dari 60 derajat.
      Hasil panen raya sangat memuaskan setiap pailkura dapat menghasilkan kompos dengan jumlah hari yang lebih pendek dari metode tatakura. Panen yang melimpah segera digunakan untuk memupuk tanaman berbunga, untuk menyongsong penyambutan dewan juri dalam best of the best.
       
              Bahkan ketua team pemenangan Wak Kaji akan segera mematenkan hasil modifikasi yang merupakan salah satu smart solution dalam mengatasi problematika sampah dikota metropolis ini. Saat ini Wak Kaji bersama team lagi mencari sponsorsip untuk membuat peralatan pendukung dari proses awal hingga akhir.
      Kelihatan seorang Tia yang jelita sedang memupuk tanaman dengan menggunakan pupuk kompos hasil panen raya.

Kamis, 15 Oktober 2009

ANAKKOE BERBUDAYA HIDUP BERSIH, BERBUAH PIALA LINGKUNGAN




Budaya hidup bersih dilingkungan kami telah menyentuh semua lapisan atau semua kategori umur mulai anak-anak, remaja hingga Bapak dan Ibunya.
       Anak Ais telah menjadikan kembang sebagai bagian dari kehidupannya, tanpa harus kehilangan masa indah sebagai seorang anak yang sedang memodifikasi mainan tamiya untuk mengikuti race berikutnya. Dia duduk berdampingan dengan bunga-bunga yang mengeluarkan oksigen (O2) yang terhirup hingga alveolusnya untuk bertukar dengan Karbon dioksida (CO2) yang akan terus mengalir keseluruh tubuh melalui darah.
       Didepan pos RT06, Anak Darto yang kebetulan lahir pada hari Rebo tgl. 28 Juli 1999 jam 08:00, sedangkan adik Ais lahir jam 10:00 WIB. Dia bangga berjajar mejeng bersama piala bergilir jawara kompetisi green and clean, komposter, dan budaya hidup bersih se-RW08 tahun 2009, RT 06 mengalahkan dua jawara kompetisi sekaligus yaitu RT05 5 besar grean and clean 2008 dan RT 01 jawara Surabaya Barat.
       Saat ini semua anak-anak di lingkungan RT06 mencoba mengikuti kompetisi Surabaya Berbunga 2009, saat ini anak-anak ikut berkarya dan menjaga lingkungan yang apik yang hampir semua sudut bertaburan bunga euphorbia dan melati sebagai ikon. Doa mereka adalah semoga paru-parunya menjadi sehat, bersyukur kalau jadi jawara oh iya kenapa tidak kan sudah jawara diatas jawara, sekarang tergantunng warganya satu visi dan misi tidak, satu pikiran tidak untuk lingkungannya.

Surabaya Berbunga 09, RT06 team, lebih dekat dengan sosok yang ramah


       Menyikapi kompetisi Green and Clean 2009 atau Surabaya Berbunga, the real  and great team menyimak dengan seksama pengarahan yang diberikan oleh Bapak Budi Pramono Lurah Babat Jerawat.
       Untuk lebih mendekatkan diri dengan pak Lurah yang baru menjabat beberapa bulan di Babat Jerawat, mari kita simak biodatanya sebagai berikut :

BUDI PRAMONO
Jabatan Lurah Babat Jerawat
Terlahir di Lamongan, tgl. 15 Desember 1957
Alamat : Jl. Simokerto, I/24 Surabaya dan Jl. Sunan Giri 51 Lamongan
            
RIWAYAT PEKERJAAN
1978-1990 : pegawai honorer, di kelurahan Tambak Sari, Surabaya.
1990-1999 : pegawai staff, di Pembantu Walikota Surabaya Pusat.
1999-2001 : pegawai staff pada DALOP, Dinas Perhubungan PEMKOT Surabaya.
2001-2002 : staff pengadaan, Dinas Kependudukan PEMKOT Surabaya.
2002-2007 : Kasi Pembangunan, Kelurahan Romokalisari, Kec. Benowo.
2007-2009 : Sekretaris Kelurahan Perak Timur, Kec. Pabean Cantikan.
2009-skrg  : Lurah Babat Jerawat, Kec. Pakal.

BUAH HATI
1. Denis Pangestuti, ST.
2. Diah Ayu Pramawati
3. Arfian Bayu Prasetyo    

Rabu, 07 Oktober 2009

SAMPAH KERING JADI DUIT, HASTAKARYANYA JADI JAWARA

       Semboyan 3R yang merupakan kependekan dari Reuse, Recycle dan Reproduction sangat melekat disetiap benak warga RTo6/RW08. Aplikasi pertama dari semboyan 3R ini adalah sebagai berikut :

Reuse, tindakan warga untuk menggunakan kembali sampah kering yang masih layak untuk digunakan kembali jika ada kerusakan atau cacat kecil diperbaiki kemudian digunakan kembali.

Recycle, tindakan warga untuk memanfaatkan kembali dengan mengalih fungsinya dalam bentuk karya lain yang lebih bermanfaat tanpa merubah bentuk aslinya.

Reproduction, tindakan warga untuk memanfaatkan kembali sampah sebagai bahan mentah menjadi sebuah barang baru yang lebih bermanfaat contohnya mengolah buah rosela menjadi sirup, mengolah pupus pohon asam menjadi sinom.

      Kader lingkungan atau dijuluki  "team CERIA", Ibu-ibu yang berjumlah 13 orang ini menganjurkan untuk memilah sampah kering menjadi 2 kategori sebagai berikut :
Sampah bekas non 3R,
Sampah jenis ini langsung dijual ke pengepul sampah, uang hasil penjualan dikelola untuk dibelikan abate, pupuk dan buku-buku tettang komposter dan bunga yang ditata apik di taman baca karang taruna.
Sampah 3R,
Keterampilan yang didasari kesabaran menghasilkan karya-karya yang unggul, bahkan beberapa jenis karya seperti gambar dalam tulisan ini telah meraih juara tingkat RW. Kedepan karya-karya ini selain menjadi acuan pengembangan hasta karya dilingkungan akan dikembangkan menjadi jujukan wisata hastakarya lokal, nasional maupun internasinal.
      








Tas Gelansing desain warga jadi alat pemungut sampah kering
        Untuk memungut dan mengumpulkan sampah kering warga mendesain tas yang terbuat dari gelangsing bekas kemudian dikumpulkan untuk dijahit, ongkos jahitnya hanya Rp. 1000,- dibayar tunai.
         Setiap rumah tangga (KK) saat ini berjumlah 76 KK mempunyai sebuah tas indah dan penuh manfaat ini. Hasil penjualan akan dibukukan oleh ibu-ibu dasawisma. Hasil penjualan sampah antara lain dimanfaatkan untuk berbagai keperluan sebagai berikut :
         1. Pembelian pupuk dan buku-buku mengenai cara bercocok tanam bunga dan
             cara merawatnya.
         2. Pembelian bubuk abate, pembunuh jentik-jentik.
         3. Pembelian tanaman hias dan penghijauan.
         4. Dan lain-lain.   
 

KAMPOENG KEMBANG DAN KOMPOSTER












1. KAMPOENG EUPHORBIA BERWANGI MELATI
    CERIA (Cantik, Elok, Rindang, Indah, dan Anggun)
 
       Kampoeng RT06/RW08, terletak di kawasan Surabaya Barat, masih termasuk kecamatan Pakal. Kondisi lahan perumahan yang merupakan bekas tambak yang kemudian diurug dengan pasir dan batu, sehingga PH bernilai tinggi atau berkadar garam tinggi, tergolong tanah yang tandus dengan unsur hara yang tidak baik.

       Gambaran diatas tidak memupuskan semangat warganya  untuk menjadikan kampoengnya hijau berseri seperti terlihat pada gambar diatas. Tanah pasir dinetralisir dengan menambahkan pupuk yang dihasilkan oleh swakelola oleh warga sendiri.

2. KOMPOSTER, SWAKELOLA SAMPAH BASAH (ORGANIK)

       Pengayaan unsur hara dalam tanah dilakukan dengan cara berbagai hal seperti : mengemburkan tanah, melakukan penyiraman dengan air dan pemupukan yang tertaur dan secara periodik. Pemupukan secara teratur agar kembang tidak layu dan terjadi proses fotosintesis secara baik yang akan membentuk klorofil (zat hijau daun) sehingga tanaman akan menjadi tumbuh subur, daunnya hijau dan akhirnya akan menghasilkan kembang yang anggun serta karbohidrat untuk jenis tanaman buah.
      Pemupukan identik dengan biaya mahal, untuk mengatasi masalah ini maka warga mengadakan swakelola komposter dengan menggunakan metode pailkura, tongkura dan pengolahan sampah sirkulasi udara. Pupuk yang dihasilkan langsung digunakan sendiri dan sebagian diserahkan pada dasa wisma yang digunakan untuk membantu pemupukan fasilatas umum seperti taman musholla Darul Abror.

         
  

Selasa, 06 Oktober 2009

PAIL KURA, SOLUSI SAMPAH CERDAS

INOVASI WARGA RT06/RW08
PONDOK BENOWO INDAH SURABAYA

PENGOLAHAN SAMPAH, SOLUSI CERDAS
METODE PAILKURA


A.MEMOTONG/MENCACAH SAMPAH AN-ORGANIK
JENIS SAMPAH ANORGANIK ANTARA
LAIN : SAYUR-MAYUR, NASI, DAGING
DAN JENIS SAMPAH DAPUR
LAINNYA
CARA : MENCACAH SAMPAH KECIL-
KECIL BERUKURAN 3-5 CM





B. MENGISI PAILKURA DENGAN STARTER, KEMUDIAN MENGGALI LUBANG DITENGAH STARTER,
MASUKKAN SAMPAH ORGANIK YANG TELAH DIPOTONG, KEMUDIAN BAGIAN ATASNYA DITUTUP DENGAN STARTER KEMBALI, HAL INI UNTUK MENGHINDARI BAU SAAT TERJADI PROSES FERMENTASI SAMPAH.



C. MENUTUP KEMBALI BAGIAN ATAS LUBANG YANG TELAH DIISI SAMPAH BARU DENGAN STARTER, HAL INI UNTUK MENGHINDARI BAU MENYENGAT SAAT TERJADI PROSES PENGO-LAHAN SAMPAH. PROSES INI TERJADI AKIBAT SIRKULASI UDARA MELALUI LUBANG BAGIAN LUAR PAILKURA, YANG TERUS MENGALIR MELALUI BANTALAN SEKAM ATAS DAN BAWAH.


D. TUTUP KEMBALI BAGIAN ATAS SELUBUNG DALAM DARI PAILKURA DENGAN BANTALAN SEKAM. JANGAN LUPA DIATASNYA DITUTUPI DENGAN KAIN WARNA GELAP/HITAM DAN BERPORI UNTUK MERATAKAN SIRKULASI UDARA DIDALAM PAILKURA, SEHINGGA PROSES PENGOLAHAN SAMPAH DAPAT MERATA, INDIKATOR KEBERHASILANNYA SUHU DALAM 
                                          PAILKURA SEKITAR 60-70 DERAJAT

Minggu, 30 Agustus 2009

Kampung RT06/RW08 PBI Surabaya, mengolah lingkungan yang berbunga (kembang)

       Bermula dari kawasan perumahan sederhana di wilayah Pondok Benowo Indah Surabaya Barat, terbentang sebuah lingkungan bersahaja yang dihuni oleh etnis dari berbagai daerah seperti Jawa, Madura, Batak, Nusa Tenggara, Ambon, Celebes singkatnya dapat dilbilang kawasan yang berBhineka Tunggal Ika. Kemajemukan tidak menghambat asa dalam meraih cita muncullah ide untuk membangun "ErTeNam" yang berwawasan lingkungan karena warganya faham betul bahwa pembangunan mental dan fisik tanpa berwawasan lingkungan tidak akan membawa pada kesejahteraan yang hakiki.
Jika kita selalu berhubungan dengan lingkungan yang hijau berseri, bersih dan terbebas dari sampah maka kita akan menghirup Oksigen (O2) yang bersih, paru-paru proses pertukaran okseigen (O2) dan Carbondioksida (CO2) di alveolus-nya akan menjadi bersih. Jika paru-paru bersih maka darah yang dihasilkannya menjadi bersih, dan seluruh sistem organ kita akan bekerja dengan baik. Maka pembangunan fisik dan nos fisik dikawasan "ErTeNam" selalu menyerasikan dengan pembangunan linkungan yang meliputi penghijauan, kebersihan rumah, jalan dan selokan serta mengolah dan mengelola sampah dengan baik agar lingkungan terbebas dari sampah.

       Berlatar dan berkaca pada narasi diatas, maka diawali 5 tahun yang lalu dikawasan kami diadakan bermisasi taman dan pembenahan selokan. Diawal bergulirnya pekerjaan ini banyak tantangan yang dihadapi mulai dari yang setuju, ragu-ragu dan yang menentang keras proyek pembenahan lingkungan ini. Yang setuju sangat mendukung pekerjaan mulya ini bahkan ada sebagian yang merogoh koceknya untuk men-support dana, yang ragu condong menunggu arus bergulir bahkan meragukan apakah bisa terlaksana karena dananya besar, yang menolak terutama khawatir ditarik iuran atau bahkan kurang peduli terhadap kondisi lingkungan.

       Rapat beralaskan tikar mulai digelar, semua friksi dan perbedaan mulai diakomodir oleh Pak ErTe (ErNo ChaRliOno) dan Bu ErTe, akhirnya pembangunan bermisasi dapat berjalan secara bertahap, yang diiringi dengan penanaman seratus pohon. Seratus pohon menjadi lima ratus bahkan sekarang sangat banyak aneka jenis tanaman yang tumbuh subur dan tertata secara asri. Dari sekian banyak jenis itu yang menjadi tanaman utama atau icon ErTeNam adalah pupus asam dibuat sinom, rosela juga diolah jadi minuman segar penuh khasiat khususnya untuk kesehatan lever, dan pohon jarak untuk obat sakit perut dan sebagai bijinya diapresiasi oleh generasi muda atau karang taruna sebagai bahan bioethanol ataua biosolar.

       Saat ini setelah 5 tahun berjuang menata lingkungan warga semakain bergairah hidup dilingkungan bersih dan mulai memikirkan pengolahan dan pengelolaan sampah, sampah organik jadi kompos sedangkan sedangkan anorganik dibuat karya yang bermanfaat seperti pigora, bunga, taplak meja, sandal cantik, dan aneka kebutuhan yang lainnya. Sampah yang berbahaya dan sulit diurai oleh microba seperti softek, sprayer yang mudah meledak jika dibakar, kimia berbahaya, olie bekas, battery bekas dll. langsung dibuang ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara). Pendek kata pola hidup warga masyarakat mulai balita, karang taruna dan Bapak Ibunya sudah menerapkan 3R (Re-production, Re-use dan Re-cycle dengan baik).

       Saat ini sudah dibentuk kader lingkungan sebanyak 13 orang, yang terbaru dengan melibatkan balita hingga dewasa telah dibentuk " grean and clean as culture of life", team ini selalu bahu-membahu untuk menerapkan bahwa hijau, bersih dan bebas dari sampah merupakan budaya hidup ErTeNam. Sebagai budaya maka setiap denyut nadi kehidupan mulai dari warga yang sudah dewasa hingga balita sudah terbiasa dengan budaya hidup ini yang sangat bermanfaat baik secara psikologi dalam membina kehidupan masyarakat yang aman, sehat, tentram dan selalu dekat dengan Maha Pencipta.