Senin, 26 Oktober 2009

TAMAN BACA "CERIA", SARANA MENIMBA ILMU BERTANAM

 Jauh hari sebelum gendrang kompetisi Green and Clean Surabaya Berbunga 2009, anak-anak karang Taruna RT06 sudah memiliki taman baca yang merupakan gerbang menuju warga yang smart dan berpikiran mendunia. Melalui celah sederhana di taman baca "CERIA" atau cantik, elok, rindang, Indah dan Asri anak-anak usia dini, remaja hingg dewasa memanfaatkan taman baca untuk menimba ilmu.
       Kedepan, Karang Taruna RT 06 akan mengajukan ke PEMKOT agar koleksi bukunya diberi bantuan agar dapat balance dengan jumlah penduduk di Pondok Benowo Indah. Kedepan juga akan mengajukan bantuan fasilitas WIFI ZONE ke Pak Menteri Muhammad Nuh, beliau sebagai perintis melek internet dan saat ini mengemban menteri Pendidikan Nasional di kabinet Indonesia Bersatu Jilid-II.
       Bu mantik, kader lingkungan, pengurus RT dan PKK, anak dan remaja berbondong-bondong meminjam buku cara berteknologi cocok tanam yang benar sehingga target pemenangan Green and Clean Surabaya 2009 diraiohnya. Berkat Taman Baca ini saat ini hasil pupuk komposter melimpah untuk memupuk tanaman, hasil hasta karya menjadi jawara di wilayahnya, bahkan secara mengejutkan di penghelatan Green and Clean tingkat RW menumbangkan dua jawara sekaligus yaitu RT05/RW06 runner up green and clean 2008 sekodya dan RT01/RW08 juara Green and Clean Surabaya Barat.

Rabu, 21 Oktober 2009

Sosialisasi, menuju Juara Kompetesi Surabaya Berbunga 2009

Semua warga, tua muda serta anak-anak berkumpul di gang yang hijau, kompetesi saat ini melibatkan RW dan pak Lurah agar lebih aktif, sehingga untuk urusan presentasi menghadapi dewan juri mereka yang menyiapkannya. Oleh sebab itu menyiapkan proposalnya dan terus melakukan sosialisasi agar mendapatkan hasil sbb. :
1. Meningkatkan cinta pada tanaman berbunga.
2. Meningkatkan hasil komposter.
3. Menjaga proses pemeliharaan tanaman.
4. Menjaga lingkungan yang bersih, hijau dan berbunga.
 Pak RT dan wakilnya membantu penuh team pemenagan RT06/RW08, mengenai cara membuat komposter yang benar sehingga hasilnya sempurna dan melimpah. Setelah komposter menghasilkan dimanfaatkan untuk memupuk tanaman agar tetap segar berseri.
       Dalam sosialisasi ini semua warga mendengarkan secara seksama cara menciptakan suatu tatanan RT yang mencintai bunga dan menjadikannya sebagai culture of their life. Karang Taruna, beserta lapisan masyarakat lainnya bahu-membahu agar budaya menciptakan Surabaya sebagai kota berbunga tumbuh dari lubuk hati setiap warga, tidak ada keterpaksaan sehingga lingkungan CERIA (cantik, Elok, Rindang, Indah dan Asri )  tercipta selamanya atau merupakan bagian dari hidup warga.

Panen Raya 15 pailkura hasil inovasi RT06/RW08 PBI Surabaya

       Panen raya sampah dilakukan oleh anak-anak beserta Bapak-Bapaknya, kesadaran mengolah sampah mulai tertanam sejak usia dini. PAILKURA, hasil kreasi sendiri ketua team dan pak RT, mempunyai proses pengolahan sampah yang lebih cepat dari takakura, inovasi yang diciptakan terletak pada bagian "temperature blocking" yang telah dibuat lebih solid sehingga temperatur bagian dalam dari pailkura lebih dari 60 derajat.
      Hasil panen raya sangat memuaskan setiap pailkura dapat menghasilkan kompos dengan jumlah hari yang lebih pendek dari metode tatakura. Panen yang melimpah segera digunakan untuk memupuk tanaman berbunga, untuk menyongsong penyambutan dewan juri dalam best of the best.
       
              Bahkan ketua team pemenangan Wak Kaji akan segera mematenkan hasil modifikasi yang merupakan salah satu smart solution dalam mengatasi problematika sampah dikota metropolis ini. Saat ini Wak Kaji bersama team lagi mencari sponsorsip untuk membuat peralatan pendukung dari proses awal hingga akhir.
      Kelihatan seorang Tia yang jelita sedang memupuk tanaman dengan menggunakan pupuk kompos hasil panen raya.

Kamis, 15 Oktober 2009

ANAKKOE BERBUDAYA HIDUP BERSIH, BERBUAH PIALA LINGKUNGAN




Budaya hidup bersih dilingkungan kami telah menyentuh semua lapisan atau semua kategori umur mulai anak-anak, remaja hingga Bapak dan Ibunya.
       Anak Ais telah menjadikan kembang sebagai bagian dari kehidupannya, tanpa harus kehilangan masa indah sebagai seorang anak yang sedang memodifikasi mainan tamiya untuk mengikuti race berikutnya. Dia duduk berdampingan dengan bunga-bunga yang mengeluarkan oksigen (O2) yang terhirup hingga alveolusnya untuk bertukar dengan Karbon dioksida (CO2) yang akan terus mengalir keseluruh tubuh melalui darah.
       Didepan pos RT06, Anak Darto yang kebetulan lahir pada hari Rebo tgl. 28 Juli 1999 jam 08:00, sedangkan adik Ais lahir jam 10:00 WIB. Dia bangga berjajar mejeng bersama piala bergilir jawara kompetisi green and clean, komposter, dan budaya hidup bersih se-RW08 tahun 2009, RT 06 mengalahkan dua jawara kompetisi sekaligus yaitu RT05 5 besar grean and clean 2008 dan RT 01 jawara Surabaya Barat.
       Saat ini semua anak-anak di lingkungan RT06 mencoba mengikuti kompetisi Surabaya Berbunga 2009, saat ini anak-anak ikut berkarya dan menjaga lingkungan yang apik yang hampir semua sudut bertaburan bunga euphorbia dan melati sebagai ikon. Doa mereka adalah semoga paru-parunya menjadi sehat, bersyukur kalau jadi jawara oh iya kenapa tidak kan sudah jawara diatas jawara, sekarang tergantunng warganya satu visi dan misi tidak, satu pikiran tidak untuk lingkungannya.

Surabaya Berbunga 09, RT06 team, lebih dekat dengan sosok yang ramah


       Menyikapi kompetisi Green and Clean 2009 atau Surabaya Berbunga, the real  and great team menyimak dengan seksama pengarahan yang diberikan oleh Bapak Budi Pramono Lurah Babat Jerawat.
       Untuk lebih mendekatkan diri dengan pak Lurah yang baru menjabat beberapa bulan di Babat Jerawat, mari kita simak biodatanya sebagai berikut :

BUDI PRAMONO
Jabatan Lurah Babat Jerawat
Terlahir di Lamongan, tgl. 15 Desember 1957
Alamat : Jl. Simokerto, I/24 Surabaya dan Jl. Sunan Giri 51 Lamongan
            
RIWAYAT PEKERJAAN
1978-1990 : pegawai honorer, di kelurahan Tambak Sari, Surabaya.
1990-1999 : pegawai staff, di Pembantu Walikota Surabaya Pusat.
1999-2001 : pegawai staff pada DALOP, Dinas Perhubungan PEMKOT Surabaya.
2001-2002 : staff pengadaan, Dinas Kependudukan PEMKOT Surabaya.
2002-2007 : Kasi Pembangunan, Kelurahan Romokalisari, Kec. Benowo.
2007-2009 : Sekretaris Kelurahan Perak Timur, Kec. Pabean Cantikan.
2009-skrg  : Lurah Babat Jerawat, Kec. Pakal.

BUAH HATI
1. Denis Pangestuti, ST.
2. Diah Ayu Pramawati
3. Arfian Bayu Prasetyo    

Rabu, 07 Oktober 2009

SAMPAH KERING JADI DUIT, HASTAKARYANYA JADI JAWARA

       Semboyan 3R yang merupakan kependekan dari Reuse, Recycle dan Reproduction sangat melekat disetiap benak warga RTo6/RW08. Aplikasi pertama dari semboyan 3R ini adalah sebagai berikut :

Reuse, tindakan warga untuk menggunakan kembali sampah kering yang masih layak untuk digunakan kembali jika ada kerusakan atau cacat kecil diperbaiki kemudian digunakan kembali.

Recycle, tindakan warga untuk memanfaatkan kembali dengan mengalih fungsinya dalam bentuk karya lain yang lebih bermanfaat tanpa merubah bentuk aslinya.

Reproduction, tindakan warga untuk memanfaatkan kembali sampah sebagai bahan mentah menjadi sebuah barang baru yang lebih bermanfaat contohnya mengolah buah rosela menjadi sirup, mengolah pupus pohon asam menjadi sinom.

      Kader lingkungan atau dijuluki  "team CERIA", Ibu-ibu yang berjumlah 13 orang ini menganjurkan untuk memilah sampah kering menjadi 2 kategori sebagai berikut :
Sampah bekas non 3R,
Sampah jenis ini langsung dijual ke pengepul sampah, uang hasil penjualan dikelola untuk dibelikan abate, pupuk dan buku-buku tettang komposter dan bunga yang ditata apik di taman baca karang taruna.
Sampah 3R,
Keterampilan yang didasari kesabaran menghasilkan karya-karya yang unggul, bahkan beberapa jenis karya seperti gambar dalam tulisan ini telah meraih juara tingkat RW. Kedepan karya-karya ini selain menjadi acuan pengembangan hasta karya dilingkungan akan dikembangkan menjadi jujukan wisata hastakarya lokal, nasional maupun internasinal.
      








Tas Gelansing desain warga jadi alat pemungut sampah kering
        Untuk memungut dan mengumpulkan sampah kering warga mendesain tas yang terbuat dari gelangsing bekas kemudian dikumpulkan untuk dijahit, ongkos jahitnya hanya Rp. 1000,- dibayar tunai.
         Setiap rumah tangga (KK) saat ini berjumlah 76 KK mempunyai sebuah tas indah dan penuh manfaat ini. Hasil penjualan akan dibukukan oleh ibu-ibu dasawisma. Hasil penjualan sampah antara lain dimanfaatkan untuk berbagai keperluan sebagai berikut :
         1. Pembelian pupuk dan buku-buku mengenai cara bercocok tanam bunga dan
             cara merawatnya.
         2. Pembelian bubuk abate, pembunuh jentik-jentik.
         3. Pembelian tanaman hias dan penghijauan.
         4. Dan lain-lain.   
 

KAMPOENG KEMBANG DAN KOMPOSTER












1. KAMPOENG EUPHORBIA BERWANGI MELATI
    CERIA (Cantik, Elok, Rindang, Indah, dan Anggun)
 
       Kampoeng RT06/RW08, terletak di kawasan Surabaya Barat, masih termasuk kecamatan Pakal. Kondisi lahan perumahan yang merupakan bekas tambak yang kemudian diurug dengan pasir dan batu, sehingga PH bernilai tinggi atau berkadar garam tinggi, tergolong tanah yang tandus dengan unsur hara yang tidak baik.

       Gambaran diatas tidak memupuskan semangat warganya  untuk menjadikan kampoengnya hijau berseri seperti terlihat pada gambar diatas. Tanah pasir dinetralisir dengan menambahkan pupuk yang dihasilkan oleh swakelola oleh warga sendiri.

2. KOMPOSTER, SWAKELOLA SAMPAH BASAH (ORGANIK)

       Pengayaan unsur hara dalam tanah dilakukan dengan cara berbagai hal seperti : mengemburkan tanah, melakukan penyiraman dengan air dan pemupukan yang tertaur dan secara periodik. Pemupukan secara teratur agar kembang tidak layu dan terjadi proses fotosintesis secara baik yang akan membentuk klorofil (zat hijau daun) sehingga tanaman akan menjadi tumbuh subur, daunnya hijau dan akhirnya akan menghasilkan kembang yang anggun serta karbohidrat untuk jenis tanaman buah.
      Pemupukan identik dengan biaya mahal, untuk mengatasi masalah ini maka warga mengadakan swakelola komposter dengan menggunakan metode pailkura, tongkura dan pengolahan sampah sirkulasi udara. Pupuk yang dihasilkan langsung digunakan sendiri dan sebagian diserahkan pada dasa wisma yang digunakan untuk membantu pemupukan fasilatas umum seperti taman musholla Darul Abror.

         
  

Selasa, 06 Oktober 2009

PAIL KURA, SOLUSI SAMPAH CERDAS

INOVASI WARGA RT06/RW08
PONDOK BENOWO INDAH SURABAYA

PENGOLAHAN SAMPAH, SOLUSI CERDAS
METODE PAILKURA


A.MEMOTONG/MENCACAH SAMPAH AN-ORGANIK
JENIS SAMPAH ANORGANIK ANTARA
LAIN : SAYUR-MAYUR, NASI, DAGING
DAN JENIS SAMPAH DAPUR
LAINNYA
CARA : MENCACAH SAMPAH KECIL-
KECIL BERUKURAN 3-5 CM





B. MENGISI PAILKURA DENGAN STARTER, KEMUDIAN MENGGALI LUBANG DITENGAH STARTER,
MASUKKAN SAMPAH ORGANIK YANG TELAH DIPOTONG, KEMUDIAN BAGIAN ATASNYA DITUTUP DENGAN STARTER KEMBALI, HAL INI UNTUK MENGHINDARI BAU SAAT TERJADI PROSES FERMENTASI SAMPAH.



C. MENUTUP KEMBALI BAGIAN ATAS LUBANG YANG TELAH DIISI SAMPAH BARU DENGAN STARTER, HAL INI UNTUK MENGHINDARI BAU MENYENGAT SAAT TERJADI PROSES PENGO-LAHAN SAMPAH. PROSES INI TERJADI AKIBAT SIRKULASI UDARA MELALUI LUBANG BAGIAN LUAR PAILKURA, YANG TERUS MENGALIR MELALUI BANTALAN SEKAM ATAS DAN BAWAH.


D. TUTUP KEMBALI BAGIAN ATAS SELUBUNG DALAM DARI PAILKURA DENGAN BANTALAN SEKAM. JANGAN LUPA DIATASNYA DITUTUPI DENGAN KAIN WARNA GELAP/HITAM DAN BERPORI UNTUK MERATAKAN SIRKULASI UDARA DIDALAM PAILKURA, SEHINGGA PROSES PENGOLAHAN SAMPAH DAPAT MERATA, INDIKATOR KEBERHASILANNYA SUHU DALAM 
                                          PAILKURA SEKITAR 60-70 DERAJAT